Maaf, hanya kata itu yang sanggup keluar dari mulutku. Aku terlalu denial menganggap bahwa aku sanggup memulai hal baru, menerima aspek lain, melangkah pergi dari apapun yang kutinggalkan di belakang. Namun aku salah, dan malah berdampak begitu besar bagi kehidupan orang lain. Aku belum selesai dengan diriku sendiri. Aku belum mampu memaafkan diriku sendiri. Memulai hal baru denganmu, rupanya bukan keputusan yang tepat. Aku terlalu memaksakan diri hingga membuatmu ikut terluka.
Kalangan tak Terjamah
Berbicara persoalan pemerintah memang tidak ada habisnya. Satu konflik selesai, muncul konflik baru. Tak jarang beberapa konflik yang belum terselesaikan malah tertumpuk dengan konflik baru yang lain. Konfliknya pun beraneka ragam. Sebagian besar bahkan terdengar sedikit konyol. Dengan tanpa malu tentu saja media menyiarkannya melalui jaringan-jaringan pemberitaan. Mulai dari persoalan serius, sampai yang terdengar bodoh sekalipun.
Gadis dalam Lingkaran
Kehidupan adalah sebuah dimensi ruang dan waktu yang memiliki alur konsisten, dengan hubungan antara horizontal dan vertikal yang terjalin seimbang. Penuh dengan misteri yang boleh jadi dapat ditebak-tebak, serta menciptakan jejak-jejak kenangan yang dapat tersimpan rapi dalam memori otak. Setiap kejadiannya merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Layaknya sebuah buku, yang sampul, jenis kertas, serta jumlah halamannya telah digariskan. Sedangkan isinya, dapat kita kreasikan sendiri menggunakan varian warna dan alat tulis yang kita sukai. Kehidupanku, kuyakini tidak akan mendapat masalah selama kita tetap berjalan di dalam 'lingkaran'. Aku menciptakan sebuah 'lingkaran', untuk membatasi hal-hal tidak penting, dan berbahaya yang nantinya dapat menjadi hambatan dalam kehidupan. Terkotak secara tidak langsung dengan garis kehidupan yang akan membawa kami dalam kenyamanan. Mengacuhkan segala macam godaan yang dapat berdampak ancaman. Kemudian kami dapat dengan tenang naik keatas kereta kencana yang suatu saat akan membawa menuju nirwana. Sungguh sebuah impian akan kehidupan wajar yang begitu tergambar indah.
Luka
Terkadang ucapan manusia itu tak dapat dipercaya. Bukan hanya karena mereka memang berniat melakukannya, tapi memang ucapan mereka tak bisa dipercaya. Menurutmu, bagaimana aku bisa berkata demikian? Biar kuberi kau sedikit gambaran. Kita tidak sedang berada dalam drama roman picisan. Dimana semua hal terasa indah. Bahkan adegan bertengkar dengan kekasih pun, itu masih jauh lebih indah. Tapi kenyataan tidak akan pernah sesuai dengan ekspektasi. Dalam hidup ini, ada banyak ranjau yang harus dilewati. Kau akan segera berakhir jika tak mampu bertahan. Mungkin begitulah perumpamaannya. Tidak ada kepastian hari esok aku akan tetap hidup, aku sih tidak masalah dengan hal itu. Namun, jika aku tak ada, siapa yang akan menyelamatkan pasukan? Walau aku hanya seorang paramedis, tapi kami lah target utama serangan mereka. Kau tak akan tahu sebesar apa rasa takut kami. Mengetahui bahwa setiap pagi bukan ayam berkokok yang akan membangunkanmu melainkan suara mesin kendaraan bertubuh baja dan meriam yang ditembakkan, bukan air yang menghujani atap rumahmu melainkan ratusan rudal yang dilepaskan secara brutal, bukan kekasih pujaan hati yang akan kau temui saat membuka pintu melainkan para tentara musuh lengkap dengan senjata mereka yang siap merenggut nyawamu kapan saja.
Rumah
“Hey!” panggilnya dari kejauhan. Bukannya aku tak mendengarnya, tapi kurasa sudah tak ada artinya lagi bagiku bila kita tetap bersama. Untuk apa? Mempertahankan sebuah hubungan yang sudah sama-sama saling menyiksa satu sama lain. Untuk apa? Mempertahankan genggaman pada tali yang tak lagi bisa mengikat satu sama lain. Untuk apa? Aku terus berjalan meninggalkannya, sampai sebuah genggaman erat meraih tanganku. Aku menoleh, melihat tatapan matanya yang seolah mengintimidasi. Aku tahu aku masih menyukainya tapi..
Story of Evil
Sebuah kisah di sebuah negeri yang indah namun tak seindah yang terlihat. Sebuah kerajaan di bawah pemerintahan seorang putri yang baru berusia empat belas tahun. Sepeninggalan kedua orang tuanya, dia memutuskan untuk menjalankan kerajaannya sendiri bersama sang kakak yang rela mengabdi menjadi pelayan setia pribadinya demi keselamatannya. Sebuah kerajaan dimana alamnya terbentang indah namun tidak dengan rakyatnya. Apa yang dapat dilakukan seorang gadis remaja berumur empat belas tahun selain memenuhi keegoisannya? Uang bukanlah perkara yang susah. Cukup memberi mereka pilihan, membayar pajak atau tergantung pada seutas tali. Bunga kejahatan terus tumbuh mekar di tengah berbagai malapetaka yang penuh darah. Mereka yang menjadi rumput liar hanya akan mati terinjak sia-sia.
Subscribe to:
Comments (Atom)
Populer
-
Sebuah kisah di sebuah negeri yang indah namun tak seindah yang terlihat. Sebuah kerajaan di bawah pemerintahan seorang putri yang baru be...
-
Kenapa teater? Pertanyaan yang bagus. Teater sendiri berasal dari kata theatron (θέατρον) dalam bahasa Yunani yang berarti mengarah kepad...
-
Seorang gadis yang berada dalam ambang keputusasaan. Begitu mengejar kehidupan duniawi, hingga lupa pada jati diri. Orang-orang dengan tanp...
-
Terkadang ucapan manusia itu tak dapat dipercaya. Bukan hanya karena mereka memang berniat melakukannya, tapi memang ucapan mereka tak bisa...
-
Maaf, hanya kata itu yang sanggup keluar dari mulutku. Aku terlalu denial menganggap bahwa aku sanggup memulai hal baru, menerima...