Showing posts with label Short story. Show all posts
Showing posts with label Short story. Show all posts

Luka

Terkadang ucapan manusia itu tak dapat dipercaya. Bukan hanya karena mereka memang berniat melakukannya, tapi memang ucapan mereka tak bisa dipercaya. Menurutmu, bagaimana aku bisa berkata demikian? Biar kuberi kau sedikit gambaran. Kita tidak sedang berada dalam drama roman picisan. Dimana semua hal terasa indah. Bahkan adegan bertengkar dengan kekasih pun, itu masih jauh lebih indah. Tapi kenyataan tidak akan pernah sesuai dengan ekspektasi. Dalam hidup ini, ada banyak ranjau yang harus dilewati. Kau akan segera berakhir jika tak mampu bertahan. Mungkin begitulah perumpamaannya. Tidak ada kepastian hari esok aku akan tetap hidup, aku sih tidak masalah dengan hal itu. Namun, jika aku tak ada, siapa yang akan menyelamatkan pasukan? Walau aku hanya seorang paramedis, tapi kami lah target utama serangan mereka. Kau tak akan tahu sebesar apa rasa takut kami. Mengetahui bahwa setiap pagi bukan ayam berkokok yang akan membangunkanmu melainkan suara mesin kendaraan bertubuh baja dan meriam yang ditembakkan, bukan air yang menghujani atap rumahmu melainkan ratusan rudal yang dilepaskan secara brutal, bukan kekasih pujaan hati yang akan kau temui saat membuka pintu melainkan para tentara musuh lengkap dengan senjata mereka yang siap merenggut nyawamu kapan saja.

Rumah

“Hey!” panggilnya dari kejauhan. Bukannya aku tak mendengarnya, tapi kurasa sudah tak ada artinya lagi bagiku bila kita tetap bersama. Untuk apa? Mempertahankan sebuah hubungan yang sudah sama-sama saling menyiksa satu sama lain. Untuk apa? Mempertahankan genggaman pada tali yang tak lagi bisa mengikat satu sama lain. Untuk apa? Aku terus berjalan meninggalkannya, sampai sebuah genggaman erat meraih tanganku. Aku menoleh, melihat tatapan matanya yang seolah mengintimidasi. Aku tahu aku masih menyukainya tapi..

Story of Evil


Sebuah kisah di sebuah negeri yang indah namun tak seindah yang terlihat. Sebuah kerajaan di bawah pemerintahan seorang putri yang baru berusia empat belas tahun. Sepeninggalan kedua orang tuanya, dia memutuskan untuk menjalankan kerajaannya sendiri bersama sang kakak yang rela mengabdi menjadi pelayan setia pribadinya demi keselamatannya. Sebuah kerajaan dimana alamnya terbentang indah namun tidak dengan rakyatnya. Apa yang dapat dilakukan seorang gadis remaja berumur empat belas tahun selain memenuhi keegoisannya? Uang bukanlah perkara yang susah. Cukup memberi mereka pilihan, membayar pajak atau tergantung pada seutas tali. Bunga kejahatan terus tumbuh mekar di tengah berbagai malapetaka yang penuh darah. Mereka yang menjadi rumput liar hanya akan mati terinjak sia-sia.

Populer