Kalangan tak Terjamah

Berbicara persoalan pemerintah memang tidak ada habisnya. Satu konflik selesai, muncul konflik baru. Tak jarang beberapa konflik yang belum terselesaikan malah tertumpuk dengan konflik baru yang lain. Konfliknya pun beraneka ragam. Sebagian besar bahkan terdengar sedikit konyol. Dengan tanpa malu tentu saja media menyiarkannya melalui jaringan-jaringan pemberitaan. Mulai dari persoalan serius, sampai yang terdengar bodoh sekalipun.

Gadis dalam Lingkaran

Kehidupan adalah sebuah dimensi ruang dan waktu yang memiliki alur konsisten, dengan hubungan antara horizontal dan vertikal yang terjalin seimbang. Penuh dengan misteri yang boleh jadi dapat ditebak-tebak, serta menciptakan jejak-jejak kenangan yang dapat tersimpan rapi dalam memori otak. Setiap kejadiannya merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Layaknya sebuah buku, yang sampul, jenis kertas, serta jumlah halamannya telah digariskan. Sedangkan isinya, dapat kita kreasikan sendiri menggunakan varian warna dan alat tulis yang kita sukai. Kehidupanku, kuyakini tidak akan mendapat masalah selama kita tetap berjalan di dalam 'lingkaran'. Aku menciptakan sebuah 'lingkaran', untuk membatasi hal-hal tidak penting, dan berbahaya yang nantinya dapat menjadi hambatan dalam kehidupan. Terkotak secara tidak langsung dengan garis kehidupan yang akan membawa kami dalam kenyamanan. Mengacuhkan segala macam godaan yang dapat berdampak ancaman. Kemudian kami dapat dengan tenang naik keatas kereta kencana yang suatu saat akan membawa menuju nirwana. Sungguh sebuah impian akan kehidupan wajar yang begitu tergambar indah.

Luka

Terkadang ucapan manusia itu tak dapat dipercaya. Bukan hanya karena mereka memang berniat melakukannya, tapi memang ucapan mereka tak bisa dipercaya. Menurutmu, bagaimana aku bisa berkata demikian? Biar kuberi kau sedikit gambaran. Kita tidak sedang berada dalam drama roman picisan. Dimana semua hal terasa indah. Bahkan adegan bertengkar dengan kekasih pun, itu masih jauh lebih indah. Tapi kenyataan tidak akan pernah sesuai dengan ekspektasi. Dalam hidup ini, ada banyak ranjau yang harus dilewati. Kau akan segera berakhir jika tak mampu bertahan. Mungkin begitulah perumpamaannya. Tidak ada kepastian hari esok aku akan tetap hidup, aku sih tidak masalah dengan hal itu. Namun, jika aku tak ada, siapa yang akan menyelamatkan pasukan? Walau aku hanya seorang paramedis, tapi kami lah target utama serangan mereka. Kau tak akan tahu sebesar apa rasa takut kami. Mengetahui bahwa setiap pagi bukan ayam berkokok yang akan membangunkanmu melainkan suara mesin kendaraan bertubuh baja dan meriam yang ditembakkan, bukan air yang menghujani atap rumahmu melainkan ratusan rudal yang dilepaskan secara brutal, bukan kekasih pujaan hati yang akan kau temui saat membuka pintu melainkan para tentara musuh lengkap dengan senjata mereka yang siap merenggut nyawamu kapan saja.

Rumah

“Hey!” panggilnya dari kejauhan. Bukannya aku tak mendengarnya, tapi kurasa sudah tak ada artinya lagi bagiku bila kita tetap bersama. Untuk apa? Mempertahankan sebuah hubungan yang sudah sama-sama saling menyiksa satu sama lain. Untuk apa? Mempertahankan genggaman pada tali yang tak lagi bisa mengikat satu sama lain. Untuk apa? Aku terus berjalan meninggalkannya, sampai sebuah genggaman erat meraih tanganku. Aku menoleh, melihat tatapan matanya yang seolah mengintimidasi. Aku tahu aku masih menyukainya tapi..

Story of Evil


Sebuah kisah di sebuah negeri yang indah namun tak seindah yang terlihat. Sebuah kerajaan di bawah pemerintahan seorang putri yang baru berusia empat belas tahun. Sepeninggalan kedua orang tuanya, dia memutuskan untuk menjalankan kerajaannya sendiri bersama sang kakak yang rela mengabdi menjadi pelayan setia pribadinya demi keselamatannya. Sebuah kerajaan dimana alamnya terbentang indah namun tidak dengan rakyatnya. Apa yang dapat dilakukan seorang gadis remaja berumur empat belas tahun selain memenuhi keegoisannya? Uang bukanlah perkara yang susah. Cukup memberi mereka pilihan, membayar pajak atau tergantung pada seutas tali. Bunga kejahatan terus tumbuh mekar di tengah berbagai malapetaka yang penuh darah. Mereka yang menjadi rumput liar hanya akan mati terinjak sia-sia.

Seorang Gadis, Pelanggan Setia Kedai Kopi

Dikala malam tiba, ribuan orang berlalu-lalang pada sebuah sudut kota. Mencari penghidupan, atau sekedar mencari kehidupan. Baik pejalan kaki, pengendara motor, pemilik mobil, maupun penumpang angkutan umum memadati jalanan yang terbilang cukup besar. Sembari larut dengan rutinitas masing-masing yang seolah merestorasi pada kejadian sebelum-sebelumnya. Nampak kontras dengan suasana malam yang semakin syahdu. Berusaha menyambut mesra para penikmatnya. Bintang-bintang dengan malu-malu memancarkan sinarnya dibalik awan mendung, bersama bulan yang dengan angkuh hanya menampakkan keindahan melalui sabitnya. Serta semilir hembusan angin malam yang membawa aroma khas tanah pasca diguyur hujan. Tidakkah kau ingin menikmati keromantisan di malam panjang ini? Dengan menghabiskan waktu bersamaku, misalnya? Oh, aku tahu. Tentu jawabannya tidak. Untuk itu aku memilih menemani sahabat karibku menyusuri trotoar jalanan ramai di kota ini.

Populer